Foto : @joniprasetyo.id

Sleman – Putus cinta memang menyakitkan. Tapi tahukah kamu bahwa lari selama 30 menit setiap hari bisa membantu mempercepat penyembuhan hati yang patah? Hal ini disampaikan oleh konselor psikologi, Joni Prasetyo, yang selama ini aktif menangani klien dengan kasus stres emosional, termasuk karena hubungan asmara.

Dalam wawancara terbaru, Joni menyebutkan bahwa banyak klien yang datang dengan gejala depresi ringan akibat patah hati, seperti sulit tidur, kehilangan semangat, hingga cemas berlebihan. “Salah satu saran pertama saya adalah: lari. Setiap hari. 30 menit saja. Karena itu memberi efek luar biasa, bukan hanya untuk tubuh, tapi juga untuk pikiran,” ujarnya.

Mengapa Lari Bisa Menyembuhkan Luka Emosional?

Riset dari Blumenthal et al. (1999) yang dimuat dalam jurnal Psychosomatic Medicine membuktikan bahwa olahraga aerobik, termasuk lari, punya efek yang setara dengan obat antidepresan dalam mengurangi gejala depresi ringan hingga sedang. Bahkan, partisipan yang berolahraga secara rutin cenderung memiliki tingkat kekambuhan lebih rendah dibanding yang hanya menggunakan obat.

“Lari itu seperti meditasi yang bergerak. Saat kamu berlari, kamu memberi otak ruang untuk bernapas. Kamu mulai berdamai dengan pikiran sendiri, bukan menghindari rasa sakit, tapi mengalir bersamanya hingga kamu bisa melewatinya,” ungkap Joni.

Selain itu, lari membantu meningkatkan kadar endorfin dan serotonin, hormon yang bikin kamu merasa lebih bahagia dan rileks. Hal ini juga ditegaskan oleh tinjauan dari American Psychological Association, yang menyebutkan bahwa aktivitas fisik mampu memperbaiki suasana hati bahkan setelah satu sesi saja.

Tips Memulai “Lari Terapi” dari Joni Prasetyo:

Tidak harus langsung 30 menit, mulai dari 10–15 menit pun cukup asal konsisten. Pilih tempat yang nyaman dan aman, seperti stadion, taman kota, atau pinggir sawah. Dengarkan musik, podcast positif, atau biarkan alam jadi teman lari. Jadikan momen ini waktu khusus untuk “bertemu” dengan dirimu sendiri.

Kesimpulannya?

Patah hati boleh saja, tapi jangan tenggelam terlalu lama. “Alih-alih rebahan sambil overthinking, pakai waktumu untuk menyembuhkan. Bangkit, pakai sepatu, dan lari. Kamu akan pulang dengan hati yang sedikit lebih ringan,” tutup Joni.

Ingin mulai proses penyembuhan emosional secara sehat? Coba rutinitas sederhana ini, dan rasakan perubahannya.

Untuk tips psikologi lainnya, ikuti Instagram @joniprasetyo.id