Program Desa Prima adalah upaya strategis untuk menjadikan desa sebagai ruang aman, mandiri, dan berdaya bagi perempuan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), implementasi Desa Prima bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi telah menjadi gerakan sosial yang mengubah cara pandang terhadap peran perempuan di level akar rumput.

Lalu, apa dampak nyatanya? Apa saja praktik baik yang bisa kita pelajari?

Apa Itu Desa Prima?

Desa Prima merupakan program pemberdayaan perempuan berbasis desa yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Tujuannya sederhana tapi berdampak besar: menciptakan ruang bagi perempuan untuk maju secara ekonomi, aktif dalam pengambilan keputusan, dan terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan.

Di DIY, program ini mulai masif dijalankan dalam 5 tahun terakhir, melalui kolaborasi lintas OPD, PKK, komunitas lokal, hingga tokoh masyarakat.

Dampak Positif Program Desa Prima di DIY

1. 💰 Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Desa

Banyak kelompok perempuan kini aktif dalam UMKM berbasis lokal seperti:

Produksi kerajinan batik, olahan makanan tradisional, dan ecoprint Pemasaran produk melalui digitalisasi (marketplace & media sosial) Terbentuknya koperasi perempuan desa

2. 👩‍🏫 Peningkatan Literasi Gender dan Kesehatan

Sosialisasi tentang stunting, pernikahan anak, dan KDRT meningkat Ibu-ibu PKK menjadi agen edukasi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi Terbentuknya kelompok perempuan peduli gizi keluarga dan posyandu remaja

3. 🛡️ Perlindungan Perempuan dan Anak

Desa memiliki Satgas PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Sosialisasi pencegahan kekerasan seksual mulai dari keluarga Rencana Aksi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak mulai dijalankan

4. 🧭 Keterlibatan Perempuan dalam Pengambilan Keputusan

Perempuan dilibatkan dalam Musrenbangdes dan forum desa lainnya Terbentuknya Forum Perempuan Desa sebagai ruang aspirasi kebijakan

🌾 Kisah Inspiratif: Potret Desa Prima di Kabupaten Sleman

(Contoh konkret, bisa diganti dengan studi kasus lain di Kulon Progo, Gunungkidul, dll.)

Di salah satu desa binaan di Kecamatan Ngemplak, Sleman, program Desa Prima berhasil mendorong pembentukan koperasi perempuan berbasis pertanian organik. Mereka tidak hanya menanam, tapi juga mengolah dan menjual produk ke kota.

Lebih dari itu, ibu-ibu di desa tersebut kini aktif mengedukasi remaja soal perencanaan masa depan melalui sinergi dengan Forum GenRe dan kader kesehatan remaja.

🧩 Tantangan dan Peluang ke Depan

Walaupun dampaknya nyata, masih ada tantangan yang harus dijawab:

Masih adanya budaya patriarki yang membatasi ruang gerak perempuan Minimnya pelatihan digitalisasi dan akses permodalan untuk UMKM Perlu penguatan sinergi lintas OPD, komunitas, dan tokoh masyarakat

Namun, jika dikelola dengan baik, Desa Prima bisa jadi gerakan yang berkelanjutan, dan menjadi pondasi bagi desa ramah perempuan dan peduli anak di masa depan.

Mendorong Kebijakan yang Lebih Pro Perempuan Desa

Desa bukan hanya tempat tinggal, tapi ruang hidup dan berkembangnya peradaban. Dan perempuan adalah penjaga utama peradaban itu.

Program Desa Prima di DIY telah membuka mata kita: bahwa ketika perempuan diberi ruang dan dukungan, mereka tidak hanya bangkit, tapi bisa memajukan seluruh desa.

Mari terus kawal, dokumentasikan, dan sebarkan praktik baik ini ke seluruh Indonesia.