Menjadi dewasa bukan sekadar soal usia atau pencapaian materi. Lebih dari itu, kedewasaan adalah tentang bagaimana kita menyikapi hidup—dengan tanggung jawab, kesadaran, dan keberanian menghadapi kenyataan.

Sering kali, kita merasa tertinggal ketika melihat orang lain sudah “lebih dulu” menikah, mapan, atau sukses. Namun sesungguhnya, setiap orang berjalan di jalannya masing-masing. Menjadi dewasa bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling mampu belajar dari setiap pengalaman.
Dewasa itu ketika kita bisa mengakui kesalahan dan mau memperbaikinya. Saat kita tidak lagi lari dari masalah, tapi belajar menghadapinya satu per satu. Dewasa juga berarti tahu kapan harus diam, kapan harus bicara, dan kapan harus mundur demi kebaikan bersama.
Tidak mudah, memang. Ada air mata, kegagalan, dan rasa lelah yang datang tanpa diundang. Tapi justru dari situlah kita ditempa. Setiap luka akan menguatkan, setiap kehilangan akan mendewasakan, dan setiap pilihan akan membentuk siapa diri kita sebenarnya.
Jadi, jangan takut menjadi dewasa. Peluk prosesmu dengan sabar. Beri waktu untuk tumbuh. Karena di balik setiap tantangan, selalu ada versi dirimu yang lebih kuat sedang menunggu untuk lahir.